Jenazah Pramugari Khairunnisa Berhasil Diidentifikasi
Dua jenazah penumpang/kru korban pesawat AirAsia QZ8501 sudah berhasil identifikasi oleh Basarnas dan tim gabungan.
Komandan KRI Bung Tomo, Kolonel Yayan menyebutkan, keduanya atas nama Hayati Lutfiah dan Kevin Alexandaer.
Dalam daftar penumpang, tertulis Soetjipto, Kevin Alexander, dan Hamid, Hayati Lutfiah (nama belakang ditulis di depan). Sedang satu lagi yang sudah teridentifikasi jasad pramugari, Khairunnisa Haidar Fauzi.
Kolonel Yayan menjelaskan, identifikasi berhasil dilakukan berdasar identitas yang ditemukan di tubuh korban.
"Kami temukan identitas yang menempel di tubuh korban," ujar Kolonel Yayan disiar dari JPNN, Rabu (31/12).
Untuk Hayati, jasad dikenali lantaran ada kartu nama yang ditemukan di tubuhnya.
"Ada kartu nama Hayati Lutfiah, alamat Tegalsari, Surabaya," tandas Yayan.
Sejauh ini, baru tujuh penumpang/kru korban pesawat AirAsia QZ8501 sudah berhasil dievakuasi. -rmol.co
Tag nama Hayati Lutfiah, peti perlindungan tulisan Air Asia antara 28 objek ditemui
Tag nama tertulis Hayati Lutfiah antara 28 barang yang dipercayai kepunyaan mangsa nahas pesawat AirAsia QZ8501 pada lokasi kapal terbang itu terhempas iaitu di sekitar Kepulauan Jawa.
Menurut stesen penyiaran Indonesia Metro TV, selain tag nama itu, pasukan penyelamat turut menjumpai beberapa bag bagasi, makanan ringan, payung dan bubur segera.
Antara lain, pasukan penyelamat yakin penemuan objek itu sememangnya daripada pesawat malang itu apabila turut menjumpai kotak perlindungan dengan tulisan "AirAsia".
"28 barangan yang sudah kami kumpulkan dari laut iaitu bagasi ada yang warna biru, ada makanan ringan bubur segera dan tiga buah payung, beg tangan, beg Adidas juga kunci," kata Komander kapal KRI Bung Tomo Kolonel Yayan .
Penerbangan QZ8501 yang membawa 162 penumpang dan anak kapal terputus hubungan dengan menara kawalan Jakarta pada pagi Ahad selepas meminta kebenaran untuk terbang pada altitud lebih tinggi bagi mengelak ribut.
Rakaman televisyen menunjukkan mayat terapung di lautan semalam mencetuskan kemarahan di kalangan keluarga dan waris yang menunggu berita mengenai nasib insan kesayangan mereka yang menaiki pesawat itu.
Pada masa sama kolonel itu berkata, melihat daripada keadaan tujuh mayat yang ditemui, sukar untuk mengecam identiti mereka.
Bagaimanapun, tiga daripadanya berjaya dikenalpasti identitinya berdasarkan barangan atau tag nama yang berada di baju mayat.
"Jenazah kami temukan, beberapa dalam keadaan baik, namun demikian sulit dicam," kata Yayan ketika mengulas mengenai keadaan mayat.
Beliau berkata pasukannya menemukan mayat perempuan berusia kira-kira 25 tahun memakai seluar Levis biru, kemeja-t hitam berketinggian kira-kira 160cm bagaimanapun dengan keadaan kaki yang patah.
"Ada juga jenazah perempuan lain yang memakai kemeja-t hitam, berambut panjang, memakai gelang dan cincin emas di tangan kanan, berusia kira-kira lebih 40 tahun," katanya. -TMI
Keluarga Sahkan Jenazah Hayati Lutfiah yang Pakai Gelang Emas
Surabaya - Jenazah perempuan yang dikenalpasti Hayati Lutfiah dievakuasi KRI Bung Tomo. Dari ciri-ciri yang disebutkan oleh Komandan KRI Bung Tomo Kolonel Kolonel Laut Yayan Sofyan, keluarga mengidentifikasi bahwa jenazah itu adalah Hayati.
Kolonel Yayan menyebut gelang dan cincin emas melekat di tangan jenazah perempuan yang mengantongi kartu nama bertuliskan Hayati Lutfiah. Keponakan Hayati, Fany Meilinda (29), mengonfirmasi bahwa tantenya memang mengenakan gelang dan cincin emas di kedua tangannya.
"Iya benar, tante memang mengenakan gelang emas di tangan kanan dan kirinya," ujar Fany saat ditemui detikcom di rumahnya, Jalan Praban Wetan, Surabaya, Rabu (31/12/2014). Fani mengatakan, selain gelang, Hayati juga mengenakan cincin di jari kanan dan kirinya.
Hayati Lutfiah merupakan penumpang AirAsia QZ8501. Almarhumah berangkat ke Singapura bersama suaminya Djoko Suseno, anaknya Naura Kanita Rosada Suseno, dan ibu mertuanya Soemanik Saeran.
Jenazah Hayati kini masih ada di KRI Bung Tomo bersama 3 jenazah lainnya. Rencananya jenazah-jenazah tersebut akan dibawa ke Surabaya dari Pangkalan Bun. -detik.com