1 Dis 2010

Telur Busuk Sambut Miyabi

Telur sambut Miyabi

JAKARTA: Anggota Front Pembela Islam (FPI) berikrar mengadakan bantahan dan ‘menyerang’ pejabat majalah lelaki dewasa, Maxim, kerana menguruskan kedatangan bintang filem lucah Jepun, Maria Ozawa.

Sejak berita kedatangan Maria - juga dikenali sebagai Miyabi - tersebar, pelbagai pihak memberikan pandangan terhadap kewajaran rancangan itu.

Bagi FPI yang berfahaman radikal, kedatangan Maria wajar dibantah.

Pemimpinnya, Habib Salim Alatas, berkata awal petang ini mereka bakal mengadakan demonstrasi dan membakar gambar bintang filem lucah dari Jepun itu.

“Kami juga akan menyerang pejabat Maxim dengan telur dan tomato busuk serta bangkai ayam sebagai protes terhadap kedatangan Maria,” katanya.

Maria, 24, dilahirkan di Hokkaido, Jepun, adalah pelakon berdarah campuran Jepun di sebelah ibu dan Perancis dan Kanada (bapa).

Dia mendakwa aktiviti seksualnya sangat tinggi ketika berusia 13 tahun dan pernah menguasai 48 posisi seksual hasil pembelajarannya sendiri melalui buku.

Kata Habib, FPI berazam menimbulkan kekecohan di pejabat syarikat Star Media yang menerbitkan majalah Maxim versi Indonesia.

“Sekurang-kurangnya dengan melontarkan telur dan tomato busuk serta bangkai ayam itu, pejabat Maxim haru-biru,” katanya. - Agensi

Berita Sebelum Ini


Geram, FPI Protes Miyabi

Front Pembela Islam (FPI) mengecam keras kehadiran Miyabi karena dianggap penghancur moral bangsa. Miyabi disebut setan yang merusak moral bangsa. Duh!

Sekitar seratusan massa mendatangi rumah produksi Maxima Pictures, Jl. Pangeran Jayakarta, Mangga Dua, Jakarta Pusat, Jumaat siang sehabis salat Jumat.

“Allahu Akbar! Kami siap mati untuk siapapun yang mem-backingi siapa pun yang mendatangi Miyabi. Negara ini sudah hancur, banyak azab. Jangan tambah azab lagi!” demikian teriakkan massa FPI yang datang berbondong-bondong.

Sekitar 150 orang pria berbaju putih dan bersorban membawa spanduk berisi protes mereka akan rencana kedatangan Miyabi, bintang porno Jepang itu. “Tolak Miyabi ke Indonesia, ‘Si Penghancur Moral Bangsa’,” demikian tulisan yang ada di spanduk massa FPI.

Sesekali mereka berteriak takbir. Massa FPI juga memblokade jalan menuju kantor Maxima. Belasan ruko di Jalan Pangeran Jayakarta, Mangga Dua, juga memilih tutup. Belasan ruko yang juga berlokasi tak jauh dari Ruko 73, kantor rumah produksi Maxima Pictures, juga menutup pintu dan jendela mereka. Polisi pun juga sudah bersiaga.

Dalam protesnya, massa FPI juga meneriaki Miyabi “setan”. “Tolak Syaitan Miyabi Datang!”

Demonstrasi ini, menurut Habib Fachri, Wakil Ketua DPD FPI Jakarta, adalah ujung dari kegeraman FPI. Mereka mengaku mendapatkan laporan dari masyarakat yang resah akan rencana kedatangan Miyabi ke tanah air.

“Kami sebenarnya sudah geram, banyak laporan dari masyarakat soal ini, soal kehadiran Miyabi. Dia kan bintang film porno, merusak moral bangsa,” ujar Habib Fachri.

Ditegaskan Habib, bila pihak rumah produksi tetap akan mendatangkan Miyabi, FPI mengancam akan memblokir bandara Soekarno-Hatta. “Kalau benar-benar Miyabi tetap akan datang kita tak akan membiarkannya. Kita akan memblokir bandara saat kedatangan dia,” katanya.

Pihak FPI sendiri telah bertemu dengan pihak Maxima Picture. Tetapi, belum ada kepastian mengenai tuntutan FPI yang meminta pihak Maxima Picture membatalkan kedatangan Miyabi ke Indonesia.

“Maxima belum bisa memutuskan, alasannya masih butuh waktu untuk mengkajinya,” kata Ustadz Fakhri Din Idrus Jamalullail, satu dari lima perwakilan FPI yang berdialog dengan pejabat Maxima Picture.

Dialog berlangsung selama 20 menit di dalam kantor Maxima Picture. Namun, dialog belum menemui kesepakatan bersama. “Apa pun alasan kita tetap menentang kedatangan Miyabi,” ujarnya.

Pihak Maxima sendiri mengaku akan tetap mendatangkan Miyabi ke Indonesia pada 14 Oktober mendatang. “Kami pastikan tanggal 14 Oktober ini Miyabi akan datang ke sini. Film ini persiapannnya juga sudah 80 persen,” kata Rako Prijanto, sutradara film “Menculik Miyabi”. (dc/vn)



Tiada ulasan: