18 Jan 2013

[VIDEO & GAMBAR] Jakarta Dilanda Banjir Besar, 8 Maut


Banjir besar: 8 maut, Jakarta diisytihar darurat

Kejadian banjir besar yang melanda kotaraya Jakarta sejak Selasa lepas telah mengorbankan lapan orang dan 15,447 orang dipindahkan ke pusat pemindahan banjir setakat ini.

Berikutan keadaan banjir semakin buruk semalam hingga melumpuhkan aktiviti harian warga kota, kerajaan pentadbiran ibukota Jakarta telah mengisytiharkan keadaan darurat bencana banjir hingga 27 Januari ini.

Menurut Badan Nasional Pengurusan Bencana (BNPB) sejumlah 44 kawasan penempatan di 25 daerah kecil di Jakarta terjejas membabitkan penduduk berjumlah 94,624 orang.

Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu negara (wanita pertama) Ibu Ani Yudhoyono turut meninjau beberapa kawasan penempatan penduduk yang dilanda banjir.

Gabenor Jakarta Joko Widodo turut meninjau ke kawasan banjir di pusat bandar dan beberapa kawasan penempatan penduduk, secara berasingan. - Bernama


Banjir Besar Jakarta 2013 Jadi Perhatian Internasional


Dalam artikelnya, Aljazirah menulis sekitar 20 ribu orang dipindahkan dan empat orang terkorban akibat banjir Jakarta.

Hujan lebat yang terjadi di Jakarta telah membawa penderitaan penduduk lainnya.

Banjir diberitakan telah biasa terjadi di Jakarta di musim hujan. Tapi, hujan yang terjadi pada Kamis hari ini membuat banjir meluas.

Banjir telah menggenangi perumahan, perkantoran, sekolah, hingga jalan-jalan ibukota yang dihuni 14 juta orang.

"Warga Jakarta tidak bisa masuk pejabat hari ini, dan di antara mereka ada yang terpaksa berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor kerana kenderaan terhambat. Banjir Jakarta hari ini dilaporkan lebih buruk dari yang biasa terjadi tiap tahun," demikian antara lain isi artikel tersebut.

Aljazirah juga melaporkan, bahwa ketinggian air akibat banjir ini mencapai empat meter, lebih tinggi dari hari Rabu (16/1/2013) kemarin.

"Musim hujan, gundulnya hutan di bukit sebelah barat Jakarta, perencanaan yang kacau, serta keberadaan ratusan sungai menyebabkan banjir tersebut. Hal itu masih ditambah miskinnya infrastruktur yang memadai di Jakarta, meskipun pertumbuhan ekonomi di Indonesia dinilai menggembirakan," tulis Aljazirah.

-obornews






Tiada ulasan: