16 Dis 2010

Pesawat Bawa Ali Rustam Ditahan Di Indonesia

Kesilapan ejen punca jet VIP ditahan

KUALA LUMPUR: Tindakan Tentera Nasional Indonesia (TNI) menahan pesawat sewa khas membawa rombongan kerajaan negeri Melaka di Lapangan Terbang Antarabangsa Juanda, Surabaya, kelmarin bukan kerana tidak mendapat kebenaran menggunakan ruang udara negara jiran itu.

Sebaliknya, pesawat milik Heritage Airlines, BAE 146-200 itu ditahan kerana kegagalan ejen dilantik menyiapkan permit mendarat di lapangan terbang itu, untuk mengisi minyak ketika dalam penerbangan pulang dari Dili, Timor Leste.

Ketika ditahan, pesawat itu membawa rombongan 82 orang diketuai Ketua Menteri, Datuk Seri Mohd Ali Rustam dan dalam perjalanan pulang selepas mengadakan lawatan kerja tiga hari ke Timor Leste atas jemputan Presiden Jose Ramos Horta.

Pesawat itu dijadual tiba di Lapangan Terbang Antarabangsa Melaka di Batu Berendam, jam 6 petang kelmarin. Akibat penahanan itu, ia hanya tiba di sini jam 2.15 pagi semalam.

Ketua Canseri Kedutaan Malaysia di Jakarta, Raja Reza Raja Zaib Shah yang dihubungi semalam mengesahkan penahanan itu, namun urusan mendapatkan kebenaran pesawat meninggalkan Indonesia diselesaikan dengan kerjasama Kementerian Luar Indonesia dan Angkatan Udara Tentera Nasional Indonesia (AU-TNI).


TNI: Pesawat Itu Bawa Keluarga Kerajaan

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI menahan pesawat carter Malaysia jenis BAE 146-200 karena telah memasuki wilayah Indonesia tanpa izin resmi. Pesawat tersebut kini ditahan di Bandara Internasional Juanda.

"Pesawat yang membawa 81 penumpang termasuk kru pesawat itu, berangkat dari Dili Timor Leste," kata juru bicara TNI Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul di Jakarta, Selasa (14/12/2010). Pesawat tersebut kata dia mendarat di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada 12.45 WIB.

Saat dikonfirmasi, ia mengatakan, dari 81 penumpang, sebagian besar anggota keluarga Kerajaan Malaka. Enam di antaranya termasuk seorang pejabat negara Malaysia telah bertolak ke Malaysia menggunakan penerbangan komersial.

"Sementara pesawat dan penumpang lainnya masih ditahan di kantor imigrasi setempat, sampai izin keamanan dari pemerintah dan militer Indonesia keluar," katanya.

Iskandar mengemukakan, pengeluaran izin terhadap pesawat asing dilakukan oleh BAIS TNI dan kini tengah dilakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk segera dikeluarkan izin bagi pesawat Malaysia tersebut.

"Diharapkan, malam ini izin bisa dikeluarkan dan pesawat Malaysia dapat segera dipulangkan ke Malaysia," katanya.

Iskandar mengatakan, penerbangan yang dilakukan terhadap pesawat Malaysia tersebut merupakan pelanggaran wilayah dan kedaulatan Indonesia karena tidak mengantongi izin resmi sebelumnya dari otoritas Indonesia. -kompas.com



1 ulasan:

otaklunyai berkata...

Cerita ni menunjukkan betapa bo*o*nya menteri malaysia. apa dia ingat dia menteri boleh buat suka hati di negeri orang... buat malu rakyat malaysia. seorang menteri keluar-masuk negeri orang tanpa izin. apa tak tau undang2 ke... b*d*hhhhhhhhh...