21 Sep 2009

Era Najib Altantuya : Kerajaan Malaysia Gagal Tenteramkan Media Indonesia.

Klip iklan itu memicu kemarahan Indonesia, dengan ratusan aksi tunjuk perasaan dan menuduh Malaysia mencuri "Tari Pendet", yang merupakan tarian dari Pulau Dewata Bali. Kes ini menjadi sengketa budaya terbaru antara dua negara bertetangga ini.

Menteri Kebudayaan Rais Yatim mengatakan kesalahan itu dilakukan oleh Discovery Channel, yang membuat klip selama 30 saat untuk mempromosikan siri "Enigmatic Malaysia."

Jaringan Discovery Asia-Pasifik mengatakan penyesalannya menggunakan gambar penari Bali, yang katanya adalah bersumber dari pihak ketiga yang independen. "Klip promosi telah dihapus dari semua tayangan," katanya dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahawa ia tidak berniat menyebabkan kesalahfahaman.

Rais mengatakan klip itu tidak ada hubungannya dengan produser filem di Malaysia dan "tidak perlu untuk berperang di kalangan awam atau menjadi emosional."

Wakil Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mendesak untuk Indonesia untuk mengakhiri protes mereka dan menerima permintaan maaf dari Discovery Channel.

Hubungan Indonesia dan Malaysia mengalami pasang surut dalam perjalanan sejarahnya. Pada akhir 2007, Indonesia mengancam akan menuntut Malaysia karena menggunakan lagu-lagu tradisional Indonesia dan tarian Reog dalam promosi pariwisata nasional.

Hal ini membuat kedua negara membentuk panel tingkat tinggi untuk menyelesaikan sengketa.

Pada hari Selasa lalu, sekitar 30 orang Indonesia melempari Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dengan telur busuk dan cuba untuk menaikkan bendera Indonesia di pintu gerbang. Mereka memprotes klip tari pendet dalam promosi wisata negeri Jiran itu. Aksi senada dilakukan ratusan mahasiswa seni di Bali.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, dia telah menulis surat protes ke Malaysia pekan lalu bahwa Malaysia telah melanggar kesepakatan tahun 2007 untuk menghormati satu sama lain warisan budaya.

Ulasan GB

1) Mengapa tiada semakan (tapisan) oleh Kementerian Penerangan dan Multimedia dan Kementerian Pelancongan sebelum iklan itu diterbitkan untuk sebaran?
2) Mengapa tidak ada sebarang tindakan diambil ke atas Discovery Channel?
3) Mengapa tiada perasaan rendah diri pada pihak kerajaan Malaysia sendiri meminta maaf di atas kesilapan itu selain dari beretorika menyalahkan pihak lain?




1 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

Berdasarkan sejarah, memang tidak ada tarian yang asli bagi masyarakat Malysia kecuali yang dimiliki oleh masyarakat kaum orang asli yang memperibumikan negara ini.
Susur galur rakyat negara ini berasal dari luar Tanah Melayu. Kedatangan mereka berserta adat, budaya dan kepercayaan masing-masing.
Lagipun jikalaulah budaya yang dimaksudkan itu menjadikan dua negara bertelingkah, mengapalah hendak dipertahankan. Perakui sahajalah itu hak milik mereka. Lagipun budaya itu langsung tidak menonjolkan kehidupan dan budaya kita yang sedang komited untuk menjadi sebuah Negara yang berlandaskan Islam ini...