Menteri Luar Negara Venezuela menggaungkan kembali tuduhan Fidel Castro bahwa Amerika Syarikat (AS) dan sekutunya berada di belakang penunjuk perasaan di Libya untuk menguasai cadangan minyak di negara Afrika Utara tersebut.
Menteri Luar Negeri Venezuela Nicolas Maduro menyatakan, AS dan negara kuat lainnya sedang merencanakan pergerakan di dalam Libya yang bertujuan untuk menumbangkan kekuasaan Moammar Khadafi.
Namun, Maduro tidak mengutuk atau membela kekerasan yang dilakukan Pemerintah Libya terhadap para penunjuk perasaan yang menentang Khadafi.
Maduro meminta solusi damai harus diutamakan atas kerusuhan yang terjadi di Libya dan mempertanyakan kebenaran berita tentang kekecohan di Libya yang diberitakan oleh media yang menyudutkan kubu Khadafi di Tripoli.
"Mereka merekayasa situasi untuk melakukan pencerobohan ke Libya,” ujar Maduro seperti dikutip dari CBS, Jumaat (25/2/2011).
"Libya sedang mengalami saat sulit yang seharusnya tidak di pengaruhi oleh maklumat menyesatkan dari pejabat berita media barat,” Maduro menambahkan.
Khadafi sudah menjadi sekutu dekat Presiden Venezuela Hugo Chavez, dan lawan politik Chavez mengkritik pedas hubungan kedua negara tersebut.
Sebelumnya, pada Selasa (22/2/2011), Fidel Castro yang merupakan mentor Chavez, mengatakan, aksi protes di Libya merupakan dalih AS untuk melakukan pencerobohan oleh North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Castro dalam sebuah ruangan di surat kabar nasional Kuba mengatakan, terlalu awal untuk mengkritik pemerintahan Khadafi. Tapi, ia mash keras menyatakan bahawa aksi protes tersebut adalah rencana pencerobohan AS untuk mengambil alih cadangan minyak di Libya.
Venezuela dan Libya merupakan anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Chavez, yang sudah menjalin hubungan dekat dengan Khadafi sejak memangku jabatan presiden sejak 1999, telah berulang kali menuduh Pemerintah AS berkonspirasi menjatuhkan pemerintahannya.
Presiden yang mendakwa dirinya sebagai seorang sosialis itu menyatakan AS ingin menguasai cadangan besar petrolium di Venezuela.
Namun, Pemerintah AS mengejek tuduhan bahwa AS berencana melawan Pemerintahan Venezuela.
Ulasan GB
Berita di atas mungkin ada kebenarannya selepas mengetahui PM Malaysia sendiri (yang telah dikenali mendapat nasihat dari APCO) mengkritik Presiden Ghaddafi dan apabila kita membaca berita ini:
Menteri Luar Negeri Venezuela Nicolas Maduro menyatakan, AS dan negara kuat lainnya sedang merencanakan pergerakan di dalam Libya yang bertujuan untuk menumbangkan kekuasaan Moammar Khadafi.
Namun, Maduro tidak mengutuk atau membela kekerasan yang dilakukan Pemerintah Libya terhadap para penunjuk perasaan yang menentang Khadafi.
Maduro meminta solusi damai harus diutamakan atas kerusuhan yang terjadi di Libya dan mempertanyakan kebenaran berita tentang kekecohan di Libya yang diberitakan oleh media yang menyudutkan kubu Khadafi di Tripoli.
"Mereka merekayasa situasi untuk melakukan pencerobohan ke Libya,” ujar Maduro seperti dikutip dari CBS, Jumaat (25/2/2011).
"Libya sedang mengalami saat sulit yang seharusnya tidak di pengaruhi oleh maklumat menyesatkan dari pejabat berita media barat,” Maduro menambahkan.
Khadafi sudah menjadi sekutu dekat Presiden Venezuela Hugo Chavez, dan lawan politik Chavez mengkritik pedas hubungan kedua negara tersebut.
Sebelumnya, pada Selasa (22/2/2011), Fidel Castro yang merupakan mentor Chavez, mengatakan, aksi protes di Libya merupakan dalih AS untuk melakukan pencerobohan oleh North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Castro dalam sebuah ruangan di surat kabar nasional Kuba mengatakan, terlalu awal untuk mengkritik pemerintahan Khadafi. Tapi, ia mash keras menyatakan bahawa aksi protes tersebut adalah rencana pencerobohan AS untuk mengambil alih cadangan minyak di Libya.
Venezuela dan Libya merupakan anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Chavez, yang sudah menjalin hubungan dekat dengan Khadafi sejak memangku jabatan presiden sejak 1999, telah berulang kali menuduh Pemerintah AS berkonspirasi menjatuhkan pemerintahannya.
Presiden yang mendakwa dirinya sebagai seorang sosialis itu menyatakan AS ingin menguasai cadangan besar petrolium di Venezuela.
Namun, Pemerintah AS mengejek tuduhan bahwa AS berencana melawan Pemerintahan Venezuela.
Ulasan GB
Berita di atas mungkin ada kebenarannya selepas mengetahui PM Malaysia sendiri (yang telah dikenali mendapat nasihat dari APCO) mengkritik Presiden Ghaddafi dan apabila kita membaca berita ini:
Anak Kadaffi Bergabung dengan Demonstran
Anak termuda Kadafi, Saif al-Arab diberitakan bergabung dengan para demonstran di Timur kota Benghazi yang mendesak agar ayahnya meletakkan jawatannya.
Padahal Saif yang dikenal berpenampilan sederhana, diperintahkan Ayahnya untuk menumpas aksi para demonstran di kota Benghazy, Kamis (24/2).
Saif yang mendapat dukungan pasukan dan sejumlah perlengkapan tenter juga mengakui ayahnya akan melakukan aksi bunuh diri atau melarikan diri ke Amerika Latin bila gagal mengawal aksi demonstrasi. Ketika ini sejumlah tentera di kota ketiga terbesar di Libya, al-Bayda telah mengundurkan diri.
Mejar Jenderal Suleiman Mahmoud, komandan tentera di bahagian timur kota Tobruk bersama sejumlah anak buahnya juga menyatakan perletakan jawatan dari ketenteraan dan bergabung dengan para demonstran.
Sejumlah demonstran dan tentara telah ditembaki dari udara dan itulah alasannya untuk bergabung dengan demonstran. ''kami bersama rakyat. Saya dulu bergabung dengan Kadafi, tapi dia seorang tirani,'' katanya seperti dikutip antiwar.com
2 ulasan:
apabila melihat perkembangan timur tengah aku rasa TAKUT dan HARAPAN
takut bila mengingatkan peristiwa 9/11 dulu, apabila dua banggunan wtc bersama banggunan no.7 dan dua banggunan lain runtuh (diruntuhkan?), orang islam seluruh dunia melompat kegembiraan menjerit "padan muka amerika", tapi selepas itu hingga kini masih mengeluh "padan muka aku kena tipu (lagi sekali?)"
aku sokong revolusi ini tapi aku juga takut benda yang sama berulang
pemimpin zalim mesti ditentang tapi siapakah yang akan menggantikan mereka selepas ini?
dimana2 pun setiap kali ada letupan bunuh diri atau aktiviti kecerobohan pasti ada pengganas "islam" mengaku siap buat video lagi, tapi revolusi yang hebat ini tiada pula yang mengaku hahaha
peristiwa tunisia dan mesir terlalu mudah dan ringkas
ada org yg dakwa ia telah berjaya tapi apa perubahan yang sebenarnya yang telah berlaku? belum ada apa2 lagi pun
sekali lagi aku kata bukan menolak revolusi ini tapi berhati2 jangan terjebak sekali lagi
bila jatuhnya pemimpin zalim ni harapannya islam juga bebas dari sekatan dan halangan lalu
jika dingat jugak peristiwa 9/11 depa nak burukkan islam tapi rupa2nya depa bagi promosi percuma kepada islam dalam bentuk yang tidak disangka
itulah harapan, depa merancang Allah juga merancang dan rancangan Allah yang terbaik
persoalannya apa perancangan pemimpin2 org islam?
INILAH SEBABNYA BILA PEMIMPIN BERKUASA TAK RETI NAK JAGA KEBAJIKAN RAKYAT......
Catat Ulasan