Hukuman terhadap Ariel dalam kes penyebaran video porno yang 'hanya' 3 setengah tahun dikesalkan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia). Sebab, video itu mampu merosakkan lima bahagian otak anak, lapor okezone.
Sebagaimana dijelaskan Maria Advianti,S.P, Pesuruhjaya Bidang Pornografi & Napza KPAI, video porno Ariel memberi kesan yang buruk bagi anak-anak di bawah umur, samada anak itu menjadi korban ataupun pelaku korban.
Kesan yang ditimbulkan dari peredaran video porno tersebut telah merosakkan moral jutaan anak bangsa, di mana anak–anak dapat menonton video dari handphone dan internet. Apalagi, di Indonesia masih tersangat mudah untuk mengakses serta memperolehi video porno ariel maupun video porno lainnya.
Menonton video porno boleh menyebabkan kecanduan pornografi. Menurut Maria, ada lima bahagian otak yang dirosak akibat kecanduan pornografi, iaitu orbito frontal midfrontal, insula hippocampus temporal, nucleus accumbers patumen, cingalute dan cerebellum.
"Efeknya, cara menganalisa, penilaian, pemahaman, pengambilan keputusan, makna hubungan dan hati nurani anak yang kecanduan pornografi akan rosak. Anak juga mudah menjadi depresi, mudah tersinggung, menarik diri, dalam berbahasa menjadi lebih mengarah kepada seks, dan mengasingkan diri," kata Maria.
Sementara itu, menurut penelitian dari Mark B Kastleman, ahli psikologi khusus penanganan bagi korban pornografi, kesan buruk bagi anak dan korban pornografi adalah anak dan remaja memiliki mental model porno atau perpustakaan porno yang dapat diakses bila dan di mana saja, kerosakan otak kekal (Visual Crack Cocain/Erototoksin), anak yang belum baligh boleh 33–36 kali ejakulasi, dan menjadi pecandu pornografi seumur hidup sehingga iman akan rosak dan terkikis.
Tak hanya itu, efek dari menonton video Ariel menyebabkan ramai anak diperkosa. Data KPAI selama 2010 menunjukkan, terdapat 40 kes pemerkosaan dan kekerasan seksual yang dialami anak setelah pelaku menonton video porno Ariel.
Anak–anak yang menjadi korban berusia 4–12 tahun, sedangkan korban pelaku berusia 16–18 tahun. Para pelaku mengaku sebelum memperkosa, menonton video Ariel, dan seluruh pelaku yang ditangkap polis mengaku terangsang setelah menyaksikan video Ariel.(ang)
Dah tengok belum gambar PANAS Ariel dan Luna?
Gambar Terhangat Ariel-Luna! Klik SINI
Sebagaimana dijelaskan Maria Advianti,S.P, Pesuruhjaya Bidang Pornografi & Napza KPAI, video porno Ariel memberi kesan yang buruk bagi anak-anak di bawah umur, samada anak itu menjadi korban ataupun pelaku korban.
Kesan yang ditimbulkan dari peredaran video porno tersebut telah merosakkan moral jutaan anak bangsa, di mana anak–anak dapat menonton video dari handphone dan internet. Apalagi, di Indonesia masih tersangat mudah untuk mengakses serta memperolehi video porno ariel maupun video porno lainnya.
Menonton video porno boleh menyebabkan kecanduan pornografi. Menurut Maria, ada lima bahagian otak yang dirosak akibat kecanduan pornografi, iaitu orbito frontal midfrontal, insula hippocampus temporal, nucleus accumbers patumen, cingalute dan cerebellum.
"Efeknya, cara menganalisa, penilaian, pemahaman, pengambilan keputusan, makna hubungan dan hati nurani anak yang kecanduan pornografi akan rosak. Anak juga mudah menjadi depresi, mudah tersinggung, menarik diri, dalam berbahasa menjadi lebih mengarah kepada seks, dan mengasingkan diri," kata Maria.
Sementara itu, menurut penelitian dari Mark B Kastleman, ahli psikologi khusus penanganan bagi korban pornografi, kesan buruk bagi anak dan korban pornografi adalah anak dan remaja memiliki mental model porno atau perpustakaan porno yang dapat diakses bila dan di mana saja, kerosakan otak kekal (Visual Crack Cocain/Erototoksin), anak yang belum baligh boleh 33–36 kali ejakulasi, dan menjadi pecandu pornografi seumur hidup sehingga iman akan rosak dan terkikis.
Tak hanya itu, efek dari menonton video Ariel menyebabkan ramai anak diperkosa. Data KPAI selama 2010 menunjukkan, terdapat 40 kes pemerkosaan dan kekerasan seksual yang dialami anak setelah pelaku menonton video porno Ariel.
Anak–anak yang menjadi korban berusia 4–12 tahun, sedangkan korban pelaku berusia 16–18 tahun. Para pelaku mengaku sebelum memperkosa, menonton video Ariel, dan seluruh pelaku yang ditangkap polis mengaku terangsang setelah menyaksikan video Ariel.(ang)
Dah tengok belum gambar PANAS Ariel dan Luna?
Gambar Terhangat Ariel-Luna! Klik SINI
Tiada ulasan:
Catat Ulasan