Sleman - Banjir lahar dingin Merapi yang menerjang aliran Sungai Gendol malam semalam mengakibatkan puluhan rumah warga di Kecamatan Cangkringan dan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Jogyakarta tertimbun bahan vulkanik hingga setinggi satu meter.
"Dari data sementara ini ada 41 rumah yang tertimbun lahar dingin seperti di Dusun Jaranan, Guling dan Banaran di Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan dan Dusun Tambakan dan Jambon di Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Urip Bahagia, hari ini.
Menurutnya, puluhan rumah tersebut mengalami rosak berat akibat dihentam bahan vulkanik seperti pasir dan batu-batu Merapi yang berukuran sangat besar.
"Rumah warga tersebut mengalami kerosakan yang sangat parah sehingga tidak boleh ditempati lagi sehingga puluhan ketua keluarga terpaksa dipindahkan," katanya.
Ia menyatakan, jumlah rumah yang tenggelam bahan lahar dingin mencapai 41 unit yakni di Dusun Jaranan 22 rumah, Dusun Guling dan Banaran sembilan rumah kemudian Dusun Tambakan dan Jambon 10 rumah.
"Jumlah tersebut belum termasuk rumah yang rosak ringan, kami masih akan mengumpulkan data-data untuk rumah-rumah yang terkena kesan banjir lahar dingin tersebut," katanya.
Seperti diberitakan, hujan deras yang turun di lereng Gunung Merapi, petang semalam mengakibatkan banjir lahar dingin di aliran Sungai Gendol dan Sungai Opak di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman hingga menyebabkan satu rumah roboh dan beberapa rumah kemasukan bahan vulkanik. Menurut Camat Cangkringan Samsul Bakri, hujan deras yang turun di lereng Merapi sejak sore mengakibatkan banjir lahar dingin dan luapan bahan vulkanik di Sungai Gendol dan Opak, selain sejumlah tanggul di aliran ke dua sungai tersebut jebol, banjir juga mengakibatkan satu rumah roboh dan beberapa rumah kemasukan bahan vulkanik.
Menurutnya, satu rumah yang roboh tersebut yakni milik warga di Dusun Guling, Desa Argomulyo, Cangkringan yang hanyut diterjang banjir lahar dingin melalui aliran Sungai Opak.
"Sedangkan rumah yang kemasukan bahan vulkanik semuanya juga di Desa Argomulyo diantaranya di Dusun Banaran sebanyak empat rumah, Dusun Jaranan tiga rumah," katanya.
Ia mengatakan, aliran banjir lahar dingin di Sungai Gendol juga mengakibatkan benteng di Dusun Besalen runtuh.
"Sedangkan aliran banjir lahar dingin di Sungai Opak selain mengakibatkan runtuhnya sejumlah benteng di sepanjang aliran sungai tersebut, juga mengakibatkan satu jembatan darurat yang sedang dibangunkan di Dusun Kliwang hanyut terbawa banjir," katanya.
Samsul mengatakan, bajir lahar dingin melalui Sungai Opak tersebut juga mengakibatkan satu rumah kemasukan bahan vulkanik.
"Bahkan pemilik rumah mengalami luka akibat bahan vulkanik yang menerjang rumahnya ternyata masih panas, namun setelah dibawa ke rumah sakit keadaannya mulai pulih," katanya.
Ia mengatakan, akibat banjir lahar dingin di dua aliran sungai berhulu Merapi tersebut ratusan warga yang berada di dekat aliran sungai dipindahkan ke tempat yang lebih selamat. "Kejadian banjir lahar dingin sebelumnya, ratusan warga juga harus dipindahkan ke tempat yang lebih selamat. Mereka ini berpindah di tempat saudaranya dan setelah selamat mereka akan kembali lagi ke rumahnya," katanya. -republika
"Dari data sementara ini ada 41 rumah yang tertimbun lahar dingin seperti di Dusun Jaranan, Guling dan Banaran di Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan dan Dusun Tambakan dan Jambon di Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Urip Bahagia, hari ini.
Menurutnya, puluhan rumah tersebut mengalami rosak berat akibat dihentam bahan vulkanik seperti pasir dan batu-batu Merapi yang berukuran sangat besar.
"Rumah warga tersebut mengalami kerosakan yang sangat parah sehingga tidak boleh ditempati lagi sehingga puluhan ketua keluarga terpaksa dipindahkan," katanya.
Ia menyatakan, jumlah rumah yang tenggelam bahan lahar dingin mencapai 41 unit yakni di Dusun Jaranan 22 rumah, Dusun Guling dan Banaran sembilan rumah kemudian Dusun Tambakan dan Jambon 10 rumah.
"Jumlah tersebut belum termasuk rumah yang rosak ringan, kami masih akan mengumpulkan data-data untuk rumah-rumah yang terkena kesan banjir lahar dingin tersebut," katanya.
Seperti diberitakan, hujan deras yang turun di lereng Gunung Merapi, petang semalam mengakibatkan banjir lahar dingin di aliran Sungai Gendol dan Sungai Opak di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman hingga menyebabkan satu rumah roboh dan beberapa rumah kemasukan bahan vulkanik. Menurut Camat Cangkringan Samsul Bakri, hujan deras yang turun di lereng Merapi sejak sore mengakibatkan banjir lahar dingin dan luapan bahan vulkanik di Sungai Gendol dan Opak, selain sejumlah tanggul di aliran ke dua sungai tersebut jebol, banjir juga mengakibatkan satu rumah roboh dan beberapa rumah kemasukan bahan vulkanik.
Menurutnya, satu rumah yang roboh tersebut yakni milik warga di Dusun Guling, Desa Argomulyo, Cangkringan yang hanyut diterjang banjir lahar dingin melalui aliran Sungai Opak.
"Sedangkan rumah yang kemasukan bahan vulkanik semuanya juga di Desa Argomulyo diantaranya di Dusun Banaran sebanyak empat rumah, Dusun Jaranan tiga rumah," katanya.
Ia mengatakan, aliran banjir lahar dingin di Sungai Gendol juga mengakibatkan benteng di Dusun Besalen runtuh.
"Sedangkan aliran banjir lahar dingin di Sungai Opak selain mengakibatkan runtuhnya sejumlah benteng di sepanjang aliran sungai tersebut, juga mengakibatkan satu jembatan darurat yang sedang dibangunkan di Dusun Kliwang hanyut terbawa banjir," katanya.
Samsul mengatakan, bajir lahar dingin melalui Sungai Opak tersebut juga mengakibatkan satu rumah kemasukan bahan vulkanik.
"Bahkan pemilik rumah mengalami luka akibat bahan vulkanik yang menerjang rumahnya ternyata masih panas, namun setelah dibawa ke rumah sakit keadaannya mulai pulih," katanya.
Ia mengatakan, akibat banjir lahar dingin di dua aliran sungai berhulu Merapi tersebut ratusan warga yang berada di dekat aliran sungai dipindahkan ke tempat yang lebih selamat. "Kejadian banjir lahar dingin sebelumnya, ratusan warga juga harus dipindahkan ke tempat yang lebih selamat. Mereka ini berpindah di tempat saudaranya dan setelah selamat mereka akan kembali lagi ke rumahnya," katanya. -republika
Tiada ulasan:
Catat Ulasan