Kaherah -- Pasukan keselamatan Mesir menyerbu sebuah masjid yang digunakan untuk meletakkan ratusan mayat korban kekerasan Rabu lalu. Pasukan tersebut menembakkan gas air mata sebelum masuk ke Masjid Iman di Nasr City, timur Kaherah dan memaksa orang untuk keluar.
Keluarga dari pendukung Muhammad Mursi berbondong-bondong ke masjid untuk mencari mayat anggota keluarga mereka setelah hilang akibat penyerbuan pasukan keselamatan di Rabaa al-Adawiya.
Berdasarkan laporan saksi kepada Mi'raj News Agency, Jumaat (16/8), pasukan keselamatan hanya mengizinkan orang tidak berjanggut meninggalkan masjid. Sementara, mereka yang berjanggut ditahan di dalam.
Dalam laporan, 259 mayat disemayamkan di dalam masjid itu, termasuk 12 mayat yang tidak dikenalpasti. Pasukan keselamatan Mesir membubarkan paksa dua kubu utama para demonstran pro-Mursi di Dataran al-Adawiya dan Dataran Nahda.
Peretempuran kemudian berkobar di antara pendukung Mursi yang marah dengan pasukan keselamatan di beberapa wilayah.
Jabatan Kesihatan Mesir menyatakan sekurang-kurangnya 578 orang terkorbam dalam kekerasan tersebut, termasuk 228 di Rabaa dan 90 orang di Nahda. Jumlah mereka yang terkorban secara rasmi yang diberikan jabatan kesihatan itu jauh di bawah angka yang diberikan aliansi nasional.
Gabungan parti-parti Islam pro-Mursi itu menyebut jumlah kematian di Rabaa al-Adawiya sendiri mencapai 2,600 orang.
Sementara itu, laporan MINA menyebut jumlah yang terkorban masih simpang siur. Satu sumber menyatakan 300 orang terbunuh di Nasr City dan sekitar 2,300 orang di wilayah lain di mana warga berdemontrasi di seluruh Mesir. -republika
Tiada ulasan:
Catat Ulasan