SSeorang gadis remaja pingsan lalu meninggal akibat sindrom kematian mendadak orang dewasa - Sudden Arrhythmic Death syndrome (SADS) beberapa minit setelah dia berciuman untuk pertama kalinya.
Lamanweb Telegraph.co Khamis (10/2/2011), yang mengutip penyelidikan atas kes tersebut melaporkan, Jemma Benjamin (18 tahun) dicium teman mahasiswanya Daniel Ross (21) di rumah pemuda itu setelah mereka keluar malam bersama pada April 2009. Namun Benjamin tiba-tiba jatuh ke sofa dan meninggal di depan mata Ross.
Siasatan menyebutkan Jemma meninggal karena SADS, satu keadaan jantung yang jarang yang membunuh 500 orang di Britain setiap tahun. Ross, yang mengenal Benjamin selama tiga bulan, berusaha keras untuk menyelamatkan gadis itu sebelum para doktor tiba di tempat kejadian. Namun pemeriksaan menujukkan, tidak ada apa-apa yang boleh dilakukan untuk menyelamatkan Benjamin.
Ross mengatakan kepada polis bahawa ia dan Benjamin sudah berteman selama tiga bulan - tapi itu untuk pertama kalinya mereka berciuman. Dia mengatakan, "Itu bukan hubungan seksual tapi kami bertemu beberapa lain kali seminggu. Kami akan pergi ke sebuah bar untuk makan dan kembali ke rumah saya untuk mengambil kad kredit yang saya lupa bawa. Kami berbual dan akhirnya berciuman di lorong dekat pintu depan. Kami ke dapur lalu ruang tamu dan Jemma duduk di sofa."
Ross mengatakan, kelopak mata Benjamin "tiba-tiba mulai terkulai" dan mulutnya mulai berbbuih sebelum dia jatuh di tempat tinggalnya yang merupakan flat mahasiswa di Treforest, Pontypridd, South Wales. Dia berkata, "Saya menelefon ibunya untuk mengetahui apakah dia menderita epilepsi. Dia jatuh dan tidak sedarkan diri."
Pemuda itu lalu menelefon 999 dan diberi panduan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) melalui telefon oleh operator kontrol Layanan Ambulans Welsh tetapi ia tidak dapat menyelamatkan gadis tersebut.
Ayah Benjamin mengatakan kepada persidangan atas kes itu bahawa dia pifir anak perempuannya dan Ross "hanya berkawan". Dia mengatakan, "Jemma sangat pemalu dan penakut."
Lamanweb Telegraph.co Khamis (10/2/2011), yang mengutip penyelidikan atas kes tersebut melaporkan, Jemma Benjamin (18 tahun) dicium teman mahasiswanya Daniel Ross (21) di rumah pemuda itu setelah mereka keluar malam bersama pada April 2009. Namun Benjamin tiba-tiba jatuh ke sofa dan meninggal di depan mata Ross.
Siasatan menyebutkan Jemma meninggal karena SADS, satu keadaan jantung yang jarang yang membunuh 500 orang di Britain setiap tahun. Ross, yang mengenal Benjamin selama tiga bulan, berusaha keras untuk menyelamatkan gadis itu sebelum para doktor tiba di tempat kejadian. Namun pemeriksaan menujukkan, tidak ada apa-apa yang boleh dilakukan untuk menyelamatkan Benjamin.
Ross mengatakan kepada polis bahawa ia dan Benjamin sudah berteman selama tiga bulan - tapi itu untuk pertama kalinya mereka berciuman. Dia mengatakan, "Itu bukan hubungan seksual tapi kami bertemu beberapa lain kali seminggu. Kami akan pergi ke sebuah bar untuk makan dan kembali ke rumah saya untuk mengambil kad kredit yang saya lupa bawa. Kami berbual dan akhirnya berciuman di lorong dekat pintu depan. Kami ke dapur lalu ruang tamu dan Jemma duduk di sofa."
Ross mengatakan, kelopak mata Benjamin "tiba-tiba mulai terkulai" dan mulutnya mulai berbbuih sebelum dia jatuh di tempat tinggalnya yang merupakan flat mahasiswa di Treforest, Pontypridd, South Wales. Dia berkata, "Saya menelefon ibunya untuk mengetahui apakah dia menderita epilepsi. Dia jatuh dan tidak sedarkan diri."
Pemuda itu lalu menelefon 999 dan diberi panduan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) melalui telefon oleh operator kontrol Layanan Ambulans Welsh tetapi ia tidak dapat menyelamatkan gadis tersebut.
Ayah Benjamin mengatakan kepada persidangan atas kes itu bahawa dia pifir anak perempuannya dan Ross "hanya berkawan". Dia mengatakan, "Jemma sangat pemalu dan penakut."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan