31 Dis 2014

[VIDEO & GAMBAR] Arahan Keras Jokowi: Tumpu Keluarkan Mayat Dulu


Jokowi: Tumpu keluarkan mayat dulu

Presiden Indonesia Joko Widodo memerintahkan agar pihak berkuasa memfokuskan terlebih dahulu kerja-kerja mengambil mayat penumpang dan anak kapal pesawat AirAsia QZ8501 di laut Jawa.

Selain itu, beliau yang baru pulang daripada melihat lokasi penemuan mayat itu berkata, keadaan di kawasan itu juga berkabus dan berombak besar sekitar dua hingga tiga meter.

"Saya akan perintah fokus terlebih dahulu pada proses mengeluarkan mayat penumpang mahupun anak kapal secepat-cepatnya.

"Lokasinya berkabus dan ombak sangat besar antara dua sampai tiga meter," katanya pada sidang media di pusat krisis di Lapangan Terbang Antarabangsa Juanda, Surabaya, Jawa Timur.

Selain itu, Joko atau dikenali sebagai Jokowi berkata lagi, pada esok pagi, kesemua kapal dan pesawat akan melakukan pencarian besar-besaran bagi proses mencari mayat.

Pada sidang media itu, Jokowi juga mengucapkan terima kasih pada pihak berkuasa serta sukarelawan termasuk nelayan yang turut membantu dalam melakukan proses pencarian.

'Terima kasih, bertabahlah'

Beliau juga turut berterima kasih kepada negara-negara yang terlibat iaitu Singapura, Malaysia dan Australia yang membantu mencari 155 penumpang dan tujuh anak kapal pesawat AirAsia yang hilang Ahad lalu.

Malah, beliau juga berdoa agar seluruh ahli keluarga mangsa yang terlibat supaya bertabah dalam menghadapi musibah tersebut.

"Terima kasih juga kepada negara sahabat yang telah juga ikut membantu dalam pencarian dari Singapura, dari Malaysia, dari Australia.

"Dan untuk seluruh keluarga penumpang dan anak kapal pesawat, sekali lagi saya turut merasa kehilangan atas musibah ini dan kita semua berdoa agar seluruh keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini," katanya lagi.

Ahad lalu pesawat Airbus 320-200 itu berlepas dari Surabaya, Indonesia pada jam 5.20 pagi waktu tempatan (6.20 pagi waktu Malaysia) dan dijangka tiba di Singapura dua jam kemudian, tetapi ia terputus hubungan dengan kawalan trafik udara.

Memasuki hari ketiga pencarian hari ini, antara yang ditemui ialah mayat-mayat dan serpihan yang dipercayai daripada pesawat tersebut.

Pilot AirAsia Kapten Iriyanto Gemar Buat Amal, Tunggang Harley


Juruterbang pesawat AirAsia Indonesia, QZ8501 yang hilang ketika dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura semalam, Kapten Iriyanto atau Captain Irianto gemar mengisi masa lapang dengan menunggang motosikal berkuasa besar Harley Davidson miliknya.kapten irianto

Perkara tersebut didedahkan oleh salah seorang saudara beliau, Ayik Faulia Atmaja ketika ditemui pemberita di kediaman keluarga juruterbang berkenaan yang juga menjadi tumpuan masyarakat tempatan di Nanggulan, Maguwo, Depok, Sleman di sini hari ini.

“Kami memanggil beliau sebagai Pak De dan memang dikenali kerana hobinya suka berjalan-jalan menggunakan moge (motosikal gede = saiz besar) meluangkan waktu santai menjelajah kawasan dengan rakan-rakan dalam kalangan komuniti moge,” katanya.


Ayik Faulia menambah, setiap kali bersiar-siar dengan moge, konvoi kenderaan itu turut melakukan kerja kemasyarakatan atau baksos (bakti sosial) sambil memberi bantuan kebajikan kepada penduduk miskin di beberapa kawasan tertentu yang dilawati.

“Inilah yang lazim dilakukan Pak De, beliau bukan sekadar bersiar-siar sahaja dengan moge terkenal keluaran Amerika Syarikat itu, malah akan menganjurkan baksos di tempat yang kumpulan beliau singgah sebelum balik semula ke rumah,” jelas wanita tersebut.

Sepanjang kerjaya dalam bidang penerbangan, Irianto memiliki sejumlah 20,537 jam di udara termasuk ketika menjadi juruterbang jet tempur F16 Tentera Nasional Indonesia Angkatan Udara sebelum berpindah kepada syarikat Merpati Air dan kemudian Adam Air.

Namun, selepas syarikat terbabit menghadapi masalah pengurusan, Irianto berpindah kepada AirAsia, dan sudah terbang 6,053 jam dengan syarikat tambang rendah berpusat di Malaysia itu termasuk 2,247 jam sebagai pembantu kapten atau disebut first officer. Beliau yang berkahwin dengan Widia Sukarti dan dikurniakan dua orang anak; juga dikenali dalam kalangan jiran tetangga sebagai seorang yang taat beribadat dan aktif dalam kegiatan keagamaan di Masjid Nurul Yakin di kawasan perumahan tersebut.
– Agensi


Isteri Kapten Iriyanto Tetap Menyimpan Harapan


Wanita yang akrab dipanggil Ny Ida ini berharap penemuan tersebut menjadi titik terang keberadaan AirAsia dan suaminya dapat ditemukan dengan selamat.



Keluarga Pramugari Air Asia di Palembang, pengajian Berharap Mujizat


[PALEMBANG] Keluarga Khairunisa Haidar Fauzi salah seorang pramugari AirAsia yang pesawatnya hilang mengalami kecelakaan dalam penerbangan Surabaya-Singapura menggelar pengajian dan doa bersama berharap mukjizat.

"Kami keluarga besar di Palembang sangat terkejut mendengar informasi melalui siaran televisi hari ini ditemukan serpihan pesawat dan sejumlah jenazah yang diduga bagian dari pesawat AirAsia yang dinyatakan mengalami kecelakaan pada Minggu (28/12) di Selat Karimata dekat Pangkakan Bun, Kalimantan Tengah," kata Muhammad Nasir salah seorang kerabat pramugari Khairunisa di Palembang, Selasa malam.

Menurut Nasir, pada malam pertama orang tua Khairunisa yakni Haidar Fauzi dan Rohana brsama keluarga besar dan tetangga di kawasan Jalan Pipa Angkatan 66 Palembang menggelar pengajian dan doa bersama memohon keselamatan kepada Allah SWT.

"Kemudian pada malam kedua dan ketiga, Selasa (30/12) hari ini pengajian dan doa bersama tetap kami lanjutkan meskipun kedua orang tua dan saudara Khairunisa berangkat menuju Surabaya, dengan harapan ada mukjizat adik sepupu kami bersama awak pesawat dan penumpang AirAsia QZ 8501 ditemukan dalam kondisi selamat," ujarnya.

Dia menjelaskan, sejak tersiarnya informasi pesawat AirAsia yang salah satu awak kabinnya Khairunisa warga Kota Palembang, keluarga besar dan teman-temannya banyak berdatangan untuk memberikan kekuatan kepada orang tua pramugari itu.

Selain keluarga besar, tetangga, dan teman-temannya, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin juga menyempatkan diri berkunjung ke rumah orang tua Khairunisa ini untuk memberikan spirit menunggu khabar hasil pencarian pesawat AirAsia, kata Nasir.

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin memberikan spirit kepada keluarga Khairunisa salah seorang pramugari AirAsia yang dinyatakan hilang kontak saat dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura, Minggu (28/12).

Untuk memberikan spirit kepada keluarga salah seorang pramugari AirAsia itu yang merupakan warga Kota Palembang, Gubernur Sumsel beserta rombongan menyempatkan berkunjung ke rumah orang tua Khairunisa di Jalan Pipa Angkatan 66 Palembang, Senin (29/12).

Dalam kesempatan itu Gubernur Alex mengajak semua keluarga besar Khairunisa Haidar Fauzi untuk sabar dan berdoa agar awak pesawat dan penumpang AirAsia QZ 8501 yang dalam proses pencarian tim SAR yang dibantu aparat TNI, Polri dan instansi terkait baik pusat dan daerah termasuk tim dari Sumsel ditemukan dalam kondisi selamat.

Informasi hilangnya pesawat AirAsia dalam penerbangan Surabaya-Singapura sangat mengejutkan banyak orang termasuk dirinya, dan ketika mengetahui salah seorang pramugarinya merupakan warga Palembang langsung menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah keluarga awak kabin maskapai penerbangan Malaysia itu.

"Semoga kedua orang tua Khairunisa yakni Haidar Fauzi dan Rohana beserta keluarga besar mendapat kekuatan menanti hasil pencarian pesawat AirAsia, tidak larut dalam suasana sedih berkepanjangan, dan terus berdoa meminta perlindungan Allah SWT," kata Gubernur Sumsel.

Sebelumnya ibu dari salah seorang pramugari pesawat AirAsia yang berdomisili di Kota Palembang itu, Rohana mengatakan, dia bersama keluarga besar terus berdoa agar pesawat yang membawa anaknya itu segera ditemukan dan seluruh penumpang dan awaknya dalam kondisi selamat.

Dalam proses pencarian pesawat tersebut, dia beserta keluarga besar dan tetangga menggelar pengajian dan doa bersama meminta diberikan kekuatan menanti hasil pencarian dan diberikan perlindungan serta keselamatan kepada anaknya beserta seluruh penumpang dan awak pesawat lainnya, ujar Rohana berharap.


Nisa bersama ibunya Rohana







Tiada ulasan: