Evakuasi Air Asia, Ditemukan Dua Jasad Baru
Jakarta - Tim Pencari dan Penyelamat Gabungan berhasil mengeluarkan dua lagi jenazah mangsa AirAsia QZ 8501 di Perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Khamis 1 Januari 2015, demikian lapor media Indonesia, Tempo.co.
Menurut Timbalan Operasi Badan SAR Nasional, Major Jenderal Tatang Zainudin, dua jenazah itu dibawa pada pukul 08.42 WIB. "Dibawa dengan helikopter Bell ke Pangkalan Bun," kata Tatang dalam sidang akhbar di pejabatnya.
Dengan penemuan dua jasad ini, jumlah 9 korban AirAsia yang sudah ditemukan. Dua jenazah sudah diterbangkan ke Surabaya, dua jenazah berada di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dan selebihnya masih berada di atas kapal.
Ditemui secara berasingan, Ketua Polis Daerah Kalimantan Tengah, Brigadir Jenderal Hermanu, menyatakan dua jenazah yang berada di hospital segera diterbangkan ke Surabaya. Namun penerbangannya masih menunggu pengambilan jenazah lain yang masih berada di atas kapal.
Pengarah Eksekutif Pengenalan Mangsa Bencana Ibu Pejabat Polis, Komisaris Besar Anton Castilani, menyatakan keadaan jenazah cukup baik dan utuh. "Hanya sudah mengembung kerana sudah beberapa hari di laut," katanya. Anton juga menyatakan tiada ditemukan kesan luka terbakar.
Sebelum ini Basarnas telah mengesahkan berjaya mengambil tujuh mayat dari kawasan nahas, demikian disiarkan di dalam laporan lansung oleh malaysiakini jam 10:36 pagi ini.
Kesemuanya dibawa ke pengkalan tentera di Pangkalan Bun
Dua daripadanya selepas itu dibawa ke Hospital Bayangkara di Surabaya untuk pengecaman.
Sebelumnya, portal berkenaan m elaporkan pada jam 7:55 malam tadi, pemeriksaan awal forensik di Hospital Bhayangkara mendapati mayat seorang lelaki dan perempuan yang ditemui sudah meninggal dunia sejak tiga hari lalu.
Laporan Bernama memetik kenyataan Ketua DVI Jawa Timur Komisioner Besar Budiyono berhubung siasatan ke atas mayat berkenaan yang ditemui dalam keadaan sempurna, cukup sifat dan masih utuh.
Katanya, kedua-dua mayat itu kini berada di Hospital Bhayangkara, kira-kira 40 kilometer dari Surabaya untuk menjalani proses bedah siasat dan identifikasi.
Lagi, Dua Jenazah Air Asia Tiba di Pangkalan Bun
TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Dua jenazah korban Air Asia QZ8501 tiba di Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Keduanya diangkut menggunakan helikopter Bell TNI Angkatan Laut.
"Jenazah diambil dari KRI Banda Aceh," ujar Komandan Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Letnan Kolonel Penerbang Jhonson Simatupang, Kamis, 1 Januari 2014. KRI Banda Aceh, sejak kemarin ditetapkan sebagai pusat pengumpulan jenazah yang berhasil dievakuasi dari laut. br>
Helikopter tersebut tiba pada pukul 08.40 WIB, kemudian kedua jenazah langsung dipindahkan ke ambulans. Jenazah dibawa untuk diidentifikasi dan dipetikan di RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun. Belum diketahui jenis kelamin keduanya.
Pada Kamis dini hari tadi, dua jenazah laki-laki dan perempuan juga tiba di RSUD Sultan Imanuddin. Dua jenazah ini tengah menunggu jadwal penerbangan ke Surabaya. "Mungkin nanti diberangkatkan bersama dengan dua jenazah yang tiba barusan," kata Jhonson. -Tempo.co
Ini Pesan Terakhir Teknisi Air Asia di Blackberry
TEMPO.CO , Sidoarjo:Syaiful Rahmat, 38 tahun, salah satu teknisi pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Ahad pagi, 28 Desember 2014 sempat menulis status di Blackberry messengernya.
Menurut Lia, kakak Syaiful, menjelaskan, sebelum terbang dengan AirAsia QZ8501 adiknya membuat status di BBM: Wahai anak adam, bertobatlah sebelum terlambat. Kerjakan amal dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah.
Syaiful, ujar Lia, seorang yang kuat beragama, baik hati dan ramah dengan semua orang, termasuk enam kakaknya. "Dia memang bukan ustaz, tapi dia agamais," kata Lia kepada Tempo di halaman Posko crisis center Terminal 2 Bandara internasional Juanda, Surabaya pada Rabu, 31 Desember 2014.
Status semacam itu, menurut Lia, sering ditulis adiknya dalam akaun BBM atau akaun Facebook-nya. Sehingga dia tidak mempunyai firasat apapun ketika terjadi kecelakaan AirAsia QZ8501. Selain itu, adiknya memang rajin solat dan selalu perhatian kepada kakak-kakaknya, sehingga disenangi banyak orang. "Enggak tahu saya kok enggak ada firasat apapun," katanya.
Saat masih kecil, sosok Syaiful adalah sosok anak yang manja kerana termasuk anak paling bungsu dari enam bersaudara. Ia menikah dengan Yeni. Dari pernikahannya itu mereka memiliki tiga anak, yaitu Najwa, Zizu dan Arkhan. Mereka tinggal di daerah Sidoarjo.
Lia mengatakan keluarga besar Syaiful masih yakin bahwa sosok yang peramah itu akan selamat dari musibah AirAsia QZ8501 yang jatuh di sekitar Selat Karimata, Kalimantan Tengah, meskipun sudah ada beberapa korban yang ditemukan dalam keadaan meniggal. "Kami masih yakin kalau adik masih selamat," kata Lia sambil mengusap air matanya.
Ia berharap pemerintah terutama bagi tim pencari AirAsia QZ8501 untuk cepat mengevakuasi semua penumpang dan kru untuk dibawa ke Surabaya. Dengan begitu para keluarga yang menunggu bisa tahu siapa saja yang selamat atau sudah meninggal dunia.
MOHAMMAD SYARRAFAH -Tempo
2 ulasan:
Kerja menyelamat gaya professional jauh lebih baik dari Malaysia
Yang pasti nilai Ruppiah akan kukuh kuat sementara Ringgit akan jatuh bagai Ruppiah dahulu.
Rakyat yang miskin akan rugi besar.
Orang orang Melayu saja.
Kalau dr apa yg di dengar keadaan jasad yg di temui dalam keadaan baik dan cuma patah kaki Bgaimana pun keadaan jasad yg terkemudian mula mereput Dr keadaan jasad tidak mustahil penyelamat akan menemui anak kapal atau penumpang yg masih hidup sekiranya di temui dlm sehari dua ini Waallahuallam
Catat Ulasan