25 Sep 2013

Ikhwan Jordan Kecam Perlarangan Kegiatan Ikhwan di Mesir


Kumplan Ikhwanul Muslimin di Jordan telah mengecam keputusan mahkamah Mesir yang melarang semua kegiatan Ikhwanul Muslimin. Mereka menyatakan keputusan itu satu usaha untuk menghidupkan kembali penindasan dan kezaliman yang pernah berlaku di Mesir.

“Para pendukung kudeta tentera Mesir mengambil keputusan ini bertentangan dengan keinginan rakyat setelah mereka gagal untuk mendapat kepercayaan mereka,” kata Zaki Bani Rsheid, Wakil Ketua Ikhwanul Muslimin Jordan di akaun Facebook-nya.

“Para pendukung kudeta berusaha untuk menghidupkan kembali penindasan dan tirani serta kekuasaan tentera berlaku mutlak. Mereka ingin mencengkam oposisi dan mengubah semua orang menjadi pengikutnya.”

Mahkamah Mesir pada hari Isnin kelmarin juga memerintahkan penyitaan seluruh aset Ikhwan dan ini menjadi pukulan terbaru bagi gerakan Islam yang telah berusia puluhan tahun tersebut.

Mahkamah juga melarang semua lembaga yang berkait dengan Ikhwan, lapor pejabat berita rasmi MENA. Dan hal ini menunjukkan kemungkinan ada pembatasan sayap politik gerakan Ikhwan, Partai Kebebasan dan Keadilan.

Bani Rsheid mengatakan keputusan mahkamah itu menunjukkan bahwa penguasa tentera akan melalui krisis yang mendalam dan mereka dalam keadaan yang lemah dan bingung.

“Setiap hari agenda kudeta, yang terkait dengan Zionis dan beberapa negara di Teluk, menjadi semakin lebih jelas,” tambahnya.

“Kumpulan Islam di Mesir dilarang di masa lalu, tapi ini tidak mencegah mereka memperolehi kepercayaan dari rakyat Mesir,” ujarnya, meerujuk pada serangkaian kemenangan di dalam pilihanraya yang mendahului kejatuhan Mursi.

Dibentuk pada tahun 1928, Ikhwanul Muslimin dilarang selama puluhan tahun sebelum berlaku revolusi rakyat yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak pada tahun 2011.

Kelompok ini memenangi pemilihan parlimen berikutnya dan berhasil menaikkan Mursi dalam pemilihan presiden tahun lalu.

Tiada ulasan: