Terlalu Lama Di Depan Komputer Buat Wanita Cepat Tua
London, Hidup di era digital membuat banyak wanita menghabiskan banyak waktunya di depan komputer. Menurut penelitian, hal ini bisa mempercepat proses penuaan yang antara lain ditandai dengan kulit keriput.
Fenomena yang disebut ‘wajah komputer’ ini sering didapati pada wanita berkerjaya yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer. Bahkan ibu rumah tangga sekalipun bisa mengalaminya ketika sudah kecanduan internet di rumahnya.
Seorang ahli bedah kosmetik asal Inggris, Dr Michael Prager telah membuktikannya dalam sebuah penelitian. Dokter spesialis botox tersebut menemukan fenomena semacam itu dialami sebagian besar pelanggan dan sejumlah wanita yang bekerja di perkantoran.
“Saat sedang tegang dan serius di depan komputer, umumnya para wanita akan mengernyitkan dahinya sekalipun kadang tidak disadari,” ungkap Dr Prager.
Jika berlangsung berjam-jam dan rutin setiap hari, kernyitan tersebut akan mempercepat pembentukan keriput. Garis-garis wajah itu lama-lama akan terbentuk di dahi maupun bagian kulit wajah lainnya.
Dikutip dari Telegraph, Minggu (26/9/2010), wanita yang terlalu lama di depan komputer juga rentan mengalami gejala ‘leher kalkun’. Dinamakan demikian karena kulit di bagian leher menggelambir seperti kulit kalkun.
Menurut Dr Prager, gejala ini disebabkan oleh posisi duduk yang jarang berubah dalam jangka waktu yang sangat panjang. Akibatnya otot leher memendek dan kulitnya turun lalu membentuk semacam gelambir.
Sedangkan untuk mengatasinya, Dr Prager punya tips jitu yakni dengan meletakkan cermin kecil di samping layar monitor. Harapannya para wanita bisa cepat menyadari ketika wajahnya mulai mengernyit, lalu berusaha mencari cara untuk lebih rileks.
Berbagai cara bisa dilakukan sebagai upaya relaksasi. Selain istirahat sejenak di sela-sela bekerja dengan komputer dan berjalan-jalan, melakukan senam otot wajah juga cukup efektif melawan efek penuaan dini. -mran3238
London, Hidup di era digital membuat banyak wanita menghabiskan banyak waktunya di depan komputer. Menurut penelitian, hal ini bisa mempercepat proses penuaan yang antara lain ditandai dengan kulit keriput.
Fenomena yang disebut ‘wajah komputer’ ini sering didapati pada wanita berkerjaya yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer. Bahkan ibu rumah tangga sekalipun bisa mengalaminya ketika sudah kecanduan internet di rumahnya.
Seorang ahli bedah kosmetik asal Inggris, Dr Michael Prager telah membuktikannya dalam sebuah penelitian. Dokter spesialis botox tersebut menemukan fenomena semacam itu dialami sebagian besar pelanggan dan sejumlah wanita yang bekerja di perkantoran.
“Saat sedang tegang dan serius di depan komputer, umumnya para wanita akan mengernyitkan dahinya sekalipun kadang tidak disadari,” ungkap Dr Prager.
Jika berlangsung berjam-jam dan rutin setiap hari, kernyitan tersebut akan mempercepat pembentukan keriput. Garis-garis wajah itu lama-lama akan terbentuk di dahi maupun bagian kulit wajah lainnya.
Dikutip dari Telegraph, Minggu (26/9/2010), wanita yang terlalu lama di depan komputer juga rentan mengalami gejala ‘leher kalkun’. Dinamakan demikian karena kulit di bagian leher menggelambir seperti kulit kalkun.
Menurut Dr Prager, gejala ini disebabkan oleh posisi duduk yang jarang berubah dalam jangka waktu yang sangat panjang. Akibatnya otot leher memendek dan kulitnya turun lalu membentuk semacam gelambir.
Sedangkan untuk mengatasinya, Dr Prager punya tips jitu yakni dengan meletakkan cermin kecil di samping layar monitor. Harapannya para wanita bisa cepat menyadari ketika wajahnya mulai mengernyit, lalu berusaha mencari cara untuk lebih rileks.
Berbagai cara bisa dilakukan sebagai upaya relaksasi. Selain istirahat sejenak di sela-sela bekerja dengan komputer dan berjalan-jalan, melakukan senam otot wajah juga cukup efektif melawan efek penuaan dini. -mran3238
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Oleh kerana terlalu ramai yang menyalahgunakan ruangan komen untuk tujuan mengeluarkan kata-kata kesat, mencarut, maki hamun dan bahasa yang tidak murni, semua komen akan disemak dahulu sebelum dilulusterbitkan.